Mengenal macam-macam pola tanam dalam bercocok tanam padi
Dalam bercocok tanam padi ada banyak sekali cara dalam menentukan pola tanam dan jarak tanam guna menghasilkan tanaman padi yang tumbuh sehat dan juga mendapat hasil yang maksimal, Dibeberapa daerah di pulau Jawa pada umumnya para petani masih menanam padi dengan menggunakan pola tanam SRI tradisional yaitu dengan menyebar benih selama 25-30 hari, lalu di pindahkan untuk di tandur di sawah.
Dewasa ini seiring kemajuan sumber daya manusia (SDM) dalam bercocok tanam, di temukanya inovasi-inovasi baru dalam pola tanam padi yang lebih menguntungkan bagi para petani, Sehingga para petani bisa menghasilkan padi yang lebih berkualitas, meski dengan jarak atau luas lahan yang sama.
Artikel menarik lainnya:
Tehnik bertanam padi jaman now
Perkembangan tekhnologi dalam bidang pertanian
Membasmi hama kutu kebul yang efektif
Ada beberapa pola tanam padi yang dikembangkan dan sudah terbukti mampu meningkatkan kwalitas dan kwantitas padi, berikut dibawah ini keunggulan dan kekurangan pola-pola tanam dalam bercocok tanam padi.
1. POLA TANAM SRI. SRI pertama kali dikembangkan di Madagaskar oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis. Dia mempublikasikan metode temuannya pada tahun 1983. Oleh penemunya, metodologi ini disebut Ie Systme de Riziculture Intensive (bahasa Perancis). Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification disingkat SRI.
Pola tanam ini adalah pengembangan dari pola tanam tradisional, letak perbedaannya hanya pada masa semai, jika pola tanam tradisonal bibit padi minimal berusia 20 hari, maka sistem tanam pola sri maksimal bibit padi hanya berusia 12 hari untuk di tandur.
Pola tanam Hazton adalah suatu system tanam padi dengan menggunakan bibit tua yaitu bibit berusia 25-35 hari dan penanamannya dilakukan setiap lubangnya 20-30 batang padi. Tujuannya adalah agar tanaman lebih produktif dengan cara mengurangi anakan padi.
Dewasa ini seiring kemajuan sumber daya manusia (SDM) dalam bercocok tanam, di temukanya inovasi-inovasi baru dalam pola tanam padi yang lebih menguntungkan bagi para petani, Sehingga para petani bisa menghasilkan padi yang lebih berkualitas, meski dengan jarak atau luas lahan yang sama.
Artikel menarik lainnya:
Tehnik bertanam padi jaman now
Perkembangan tekhnologi dalam bidang pertanian
Membasmi hama kutu kebul yang efektif
Ada beberapa pola tanam padi yang dikembangkan dan sudah terbukti mampu meningkatkan kwalitas dan kwantitas padi, berikut dibawah ini keunggulan dan kekurangan pola-pola tanam dalam bercocok tanam padi.
1. POLA TANAM SRI. SRI pertama kali dikembangkan di Madagaskar oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis. Dia mempublikasikan metode temuannya pada tahun 1983. Oleh penemunya, metodologi ini disebut Ie Systme de Riziculture Intensive (bahasa Perancis). Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification disingkat SRI.
Pola tanam ini adalah pengembangan dari pola tanam tradisional, letak perbedaannya hanya pada masa semai, jika pola tanam tradisonal bibit padi minimal berusia 20 hari, maka sistem tanam pola sri maksimal bibit padi hanya berusia 12 hari untuk di tandur.
Keunggulan pola tanam SRI adalah memperpendek 15 - 20 hari usia panen, meningkatkan hasil panen 50% lebih banyak, lebih banyak anakan, dan hanya membutuhkan 5 kg benih per satu hektar sawah.
Ke Kurangan pola tanam SRI adalah rentan terkena jamur dan hama keong mas saat pemindahan karena usia padi masih sangat muda.2. POLA TANAM TABELA. Tabela adalah akronim dari Tanam Benih Langsung, jadi Pola tanam Tabelaadalah pola tanam yang langsung menyebar benih padi pada areal persawahan, pola ini menghapus sitem tanam tandur. Pola tanam ini pertama kali diperkenalkan sekitar pada tahun 2004 di salah satu Kabupaten di Boyolali, (Kompas.com).
Keuntunga Pola Tanam Tabela adalah mempercepat masa panen 20-30 hari, mempersingkat waktu penanaman, meningkatkan hasil 50% lebih banyak, dan mengurangi biaya penanaman.
Kekurangan pola tanam ini adalah pertumbuhan padi dengan gulma yang berbarengan, rentan terkena hama keong mas, dan jatuhnya benih yang tidak sama sehingga padi tumbuh tidak teratur.3. POLA TANAM HAZTON. Pola tanam haston merupakan pola tanam baru dalam bercocok tanam padi yang ditemukan oleh Ir. H. Hazairin dan Anton Kamarudin, Sp.M.Si, Nama Hazton adalah akronim dari kedua nama penemunya. Dengan penemuan tehnik ini petani padi bisa memaksimalkan hasil tanam hingga 75% lebih banyak.
Pola tanam Hazton adalah suatu system tanam padi dengan menggunakan bibit tua yaitu bibit berusia 25-35 hari dan penanamannya dilakukan setiap lubangnya 20-30 batang padi. Tujuannya adalah agar tanaman lebih produktif dengan cara mengurangi anakan padi.
Keunggulan Pola tanam Hazton ialah Memperpendek usia tanam 10-15 hari, meningkatkan hasil produksi hingga 75% lebih banyak, lebih kuat melawan hama keong mas dan jamur padi.
Kekurangan pola tanam Hazton. Harus lebih banyak menyiapkan bibit padi, bertambahnya biaya penanaman dan biaya pemupukan.Hadapi hama walang sangit dengan cara ini pasti K.O klik Go!!