Perkembangan tekhnologi dalam bidang pertanian
Tanaman padi adalah komuditas utama pertaniaan Indonesia, hampir di seluruh Provinsi di negeri ini memiliki lahan persawahaan bahkan di DKI Jakarta yang sudah begitu maju masih menyisakan sedikit lahan persawaahan, ini menjadi bukti bahwa Negara ini memiliki sejarah yang kuat akan pertaniaannya.
Semakin majunya tekhnologi di jaman ini membuat orang semakin mudah dalam melakukan aktivitas pekerjaanya dan ini pula bisa di rasakan oleh para petani padi akhir-akhir ini yang cukup membantu dalam aktivitas pertaniaanya. Misalnya saja dalam merontokan padi kalau 5 tahun lalu (sekarang 2018) masih menggunakan alat tradisional yang cukup menguras tenaga, sekarang petani bisa lebih mudah dengan menggunakan mesin perontok padi bahkan sekarang ini sudah mulai keluar tehnologi baru berupa mesin pemotong dan perontok padi sekaligus.
Semakin majunya tekhnologi di jaman ini membuat orang semakin mudah dalam melakukan aktivitas pekerjaanya dan ini pula bisa di rasakan oleh para petani padi akhir-akhir ini yang cukup membantu dalam aktivitas pertaniaanya. Misalnya saja dalam merontokan padi kalau 5 tahun lalu (sekarang 2018) masih menggunakan alat tradisional yang cukup menguras tenaga, sekarang petani bisa lebih mudah dengan menggunakan mesin perontok padi bahkan sekarang ini sudah mulai keluar tehnologi baru berupa mesin pemotong dan perontok padi sekaligus.
Power tresher atau biasa di sebut SINTROK atau GRABAG oleh masyarakat pada umumnya, sekarang menjadi kebutahan yang paling di cari ketika musim panen tiba, karena kebanyakan buruh tani padi sudah tidak mau merontokan padi menggunakan alat tradisional.
Artikel menarik lainnya :
Sebenarnya pada awal tahun 1980 yang pertama-tama di mulailah tehknologi memasuki dunia pertanian, yaitu dengan masuknya TRAKTOR yang menggantikan kerbau dalam membajak sawah hingga sekarang.
Sekarang petani semakin di manjakan dengan hadirnya tekhnologi baru yang menyapa dunia pertanian yaitu dengan munculnya mesin pemotong seklaigus perontok padi yang di sebut mesin COMBINE, Alat ini sudah banyak di jumpai di daerah-daerah karena cara kerjanya yang praktis.
Perbandingannya jika petani menggunakan mesin perontok dan memotong padi dengan cara manual saat panen maka memerlukan waktu 2-3 hari untuk lahan 1 hektar, tetapi jika petani menggunakan mesin COMBINE hanya memerlukan waktu 3-4 jam saja untuk lahan dengan luas yang sama.
Namun demikian mesin COMBINE juga memiliki kelemahan diantaranya, mesin tersebut tidak bisa bekerja kalau lahannya berlumpur dan padi dalam keadaan roboh atau rebah.
Jarang diketahui, ketan super ini bisa mencapai 10 ton/ha. Klik Go!!