Pengertian Racun Kontak, Racun Sistemik, Racun Lambung dan Racun Pernapasan
Masih banyak diantara kita (petani) yang tidak tahu tentang perbedaan racun sistemik, racun kontak, racun lambung, dan racun tranlaminar pada setiap pestisida, Padahal penggunaan pestisida bukalah hal yang asing lagi bagi para petani. Berikut ini kliktani.com akan membahas tentang Pengertian Racun Kontak, Racun Sistemik, Racun Lambung, dan Racun Pernapasan.
Pada setiap kemasan pestisida pasti kita akan menemui keterangan tentang sipat atau cara kerja pestisida tersebut, ada yang bekerja secara sistemik, kontak, lambung, ataupun translaminar.
Perlu di ketahui, sipat pada setiap pestisida adalah keterangan bagaimana pestisida tersebut bekerja dalam pengendalian organisme perusak tanaman.
Artikel Terkait
Bahan - bahan aktif pestiaida
Pengertian Insektisida, Fungisida, Herbisida, dan jenis pestisida lainnya
Arti kode formulasi pestisida
Artikel Terkait
Bahan - bahan aktif pestiaida
Pengertian Insektisida, Fungisida, Herbisida, dan jenis pestisida lainnya
Arti kode formulasi pestisida
Dari ke empat sipat pestisida tersebut, masing - masing memiliki cara kerja yang berbeda - beda dan mempunyai kelebihan juga ke utamaan berbeda beda pula dalam mengendalikan Organisme Perusak Tanaman (OPT).
1. Pengertian Racun Kontak
Racun kontak adalah jenis racun yang bekerja efektif apabila pestisida ini langsung mengenai organisme perusak tanaman (OPT).
Keunggulan pestisida yang bersipat racun kontak adalah daya rusak yang kuat terhadap tubuh OPT ketika pestisida ini mengenai OPT sasarannya, sehingga penggunaan pestisida bersipat racun kontak sangat efektif mengendalikan organisme perusak tanaman secara instan.
Sedangkan kelemahan pestisida bersipat racun kontak adalah ketidak mampuannya dalam mengendalikan OPT 100%, artinya hanya OPT yang terkena pestisida ini yang akan terinpeksi, tetapi OPT yang tidak terdampak secara langsung akan hidup normal seperti biasa.
Keunggulan pestisida yang bersipat racun kontak adalah daya rusak yang kuat terhadap tubuh OPT ketika pestisida ini mengenai OPT sasarannya, sehingga penggunaan pestisida bersipat racun kontak sangat efektif mengendalikan organisme perusak tanaman secara instan.
Sedangkan kelemahan pestisida bersipat racun kontak adalah ketidak mampuannya dalam mengendalikan OPT 100%, artinya hanya OPT yang terkena pestisida ini yang akan terinpeksi, tetapi OPT yang tidak terdampak secara langsung akan hidup normal seperti biasa.
Penggunaan pestisida yang bersipat racun kontak sangat di anjurkan untuk mengendalikan hama walang sangit, wereng, ulet daun, lalat buah, dan Kaper (ngengat). Contoh Pestisida yang bersipat racun kontak adalah Trisula, Matarin, Arivo, Rizotin, dan lain-lain.
2. Pengertian Racun Sistemik
Racun Sistemik adalah jenis racun yang bekerja secara sistematik, artinya racun ini jika di gunakan tidak langsung membunuh OPT meski pestisida ini langsung mengenai OPT.
Racun sistemik bekerja secara berkala, pertama racun sistemik akan masuk kedalam tubuh tumbuhan melalui akar, batang, dan daun tersebut, setelah racun masuk, racun akan menyebar keseluruh jaringan tumbuhan.
Racun sistemik akan bekerja apabila Organisme perusak tumbuhan berada pada radius skala jarak tertentu dari tumbuhan yang terserap racun ini, OPT yang ada pada radius skala tertentu akan langsung terkena dampak dari keganasan racun sistemik ini.
Racun sistemik sangat efektif mengendalikan penyakit tanaman ataupun hama yang bisa bersembunyi diatara sela-sela tanaman, seperti Ulat penggerek batang (sundep/beluk), wereng, nematoda dan jenis penyakit jamur tanaman.
Contoh pestisida yang bersipat racun sistemik adalah, Fungisida Score, Amistartop, TopSin, Plenum, dan lain-lain.
Racun sistemik bekerja secara berkala, pertama racun sistemik akan masuk kedalam tubuh tumbuhan melalui akar, batang, dan daun tersebut, setelah racun masuk, racun akan menyebar keseluruh jaringan tumbuhan.
Racun sistemik akan bekerja apabila Organisme perusak tumbuhan berada pada radius skala jarak tertentu dari tumbuhan yang terserap racun ini, OPT yang ada pada radius skala tertentu akan langsung terkena dampak dari keganasan racun sistemik ini.
Racun sistemik sangat efektif mengendalikan penyakit tanaman ataupun hama yang bisa bersembunyi diatara sela-sela tanaman, seperti Ulat penggerek batang (sundep/beluk), wereng, nematoda dan jenis penyakit jamur tanaman.
Contoh pestisida yang bersipat racun sistemik adalah, Fungisida Score, Amistartop, TopSin, Plenum, dan lain-lain.
3. Pengertian Racun Lambung
Racun Lambung adalah racun yang bekerja apabila tanaman yang telah terkena pestisida ini termakan oleh hama. Biasanya pestisida yang memiliki racun dengan cara kerja meracuni lambung hanya terdapat pada jenis Insektisida saja.
Insektisida bersifat racun lambung sangat efektif untuk mengendalikan hama wereng, ulet penggerek batang, walang sangit dan lain - lain.
Insektisida bersifat racun lambung sangat efektif untuk mengendalikan hama wereng, ulet penggerek batang, walang sangit dan lain - lain.
4. Pengertian Racun Pernapasan
Racun pernapasan adalah jenis racun pestisida yang menghambat proses pernapasan pada serangga, jenis pestisida dengan cara kerja racun pernasan ini sering juga disebut dengan istilah FUMIGAN.
Demikianlah artikel tentang Pengertian Racun Kontak, Racun Sistemik, Racun Lambung, dan Racun Pernapasan. Semoga bermanfaat.