Daftar Insektisida Sistemik Untuk Padi TERBAIK.
DAFTAR INSEKTISIDA SISTEMIK UNTUK PADI
Di jaman sekarang ini sudah sangat lumrah bagi petani menggunakan insektisida dalam mengendalikan Organisme pengganggu tanaman, namun masih banyak petani yang belum tahu tentang sifat - sifat insektisida, baik itu berupa insektisida racun kontak maupun insektisida sistemik.
Bagi anda yang belum mengetahui tentang perbedaan dan pemanfaatan sifat - sifat pestisida silakan anda klik GO!.
Insektisida Sistemik adalah jenis sifat racun yang cara kerjanya tidak langsung membunuh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Cara kerja insektisida sistemik ini yaitu dengan cara masuk kedalam jaringan tanaman melalui akar atau rumput. Racun dari insektisida sistemik ini dapat bekerja membunuh OPT yang berada dalam jaringan tanaman padi tersebut.
Berikut ini adalah contoh dan Daftar Insektisida Sistemik Untuk Tanaman Padi.
Karena Plenum 50WG bersifat racun systemic maka seranggga seperti wereng, aphid dan kutu-kutuan tidak akan langsung mati, karena efek dari senyawa Prymetrozine.
Seranga-serangga tersebut akan mengalami keracunan sehingga serengga tersebut berhenti makan dan dalam kurun waktu 1 hari atau paling lambat 4 hari serangga tersebut akan mati kelaparan.
Berdasarkan penelitian para ahli serangga, selain menimbulkan efek berhenti makan, kandungan pymetrozine pada Plenum 50WG juga dapat mengakibatkan gangguan pada reseptor saraf penerimaan dari serangga.
Serangga yang telah terkena senyawa pymetrozine akan menimbulkan beberapa efek gejala khusus seperti kelumpuhan pada kaki sehingga pergerakan serangga menjadi tidak beraturan, trauma yang berakibat kematian pada serangga.
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Plenum Baca Disini
Dalam menggunakan Insektisida sisitemik dan kontak yang perlu diperhatikan adalah ukuran dosis pakainya, karena dengan menggunakan insektisida tidak sesuai anjuran pakai (kurang) maka hasilnya akan sia - sia.
Untuk itu penyemprotan insektisida sistemik maupun kontak haruslah sesuai anjuran yang ditetapkan oleh tiap - tiap produsen pestisida. Biasanya dosis pemakaian tertera pada bagian belakang label kemasan.
Demikianlah Daftar Insektisida Sistemik Untuk Tanaman Padi, Semoga bermanfaat.
Bagi anda yang belum mengetahui tentang perbedaan dan pemanfaatan sifat - sifat pestisida silakan anda klik GO!.
Insektisida Sistemik adalah jenis sifat racun yang cara kerjanya tidak langsung membunuh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Cara kerja insektisida sistemik ini yaitu dengan cara masuk kedalam jaringan tanaman melalui akar atau rumput. Racun dari insektisida sistemik ini dapat bekerja membunuh OPT yang berada dalam jaringan tanaman padi tersebut.
Berikut ini adalah contoh dan Daftar Insektisida Sistemik Untuk Tanaman Padi.
1. Virtako 300 SC
Insektisida Virtako 300SC adalah insektisida berbahan aktif Klorantraniliprol dan Tiametoksam yang bekerja secara kontak dan sistemik yang di produksi oleh PT. Sygenta Indonesia.
Kedua bahan aktif yang terkandung pada insektisda Virtako sangat efektif dalam membasmi hama utama tanaman padi seperti wereng, penggerek batang, pelipat daun, dan hama putih palsu.
Artikel menarik
Pexalon 106SC, Insektisida terbaru pembasmi wereng
7 insektisida terbaik pemusnah wereng coklat
Plus minus insektisida Plenum 50WG
Artikel menarik
Pexalon 106SC, Insektisida terbaru pembasmi wereng
7 insektisida terbaik pemusnah wereng coklat
Plus minus insektisida Plenum 50WG
Kode formulasi 300SC pada insektisida virtako menandakan bahwa pestisida ini berbentuk Selluloid Concentrate yang berarti bahwa insektisida ini mudah larut kedalam air.
Bentuk insektisida Virtako 300SC adalah cairan pekatan berwarna putih kecoklatan yang jika di emulasikan kedalam air akan menjadi berwarna putih susu.
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Virtako Baca Disini
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Virtako Baca Disini
2. Alika 247 ZC
Insektisida Alika 247 ZC adalah sebuah Insektisida atau Racun yang bersifat Kontak Dan Lambung, Berbentuk pekatan berwarna Putih Kecoklat-coklatan yang mudah larut dalam air.
Dengan Kombinasi Dua Bahan Aktif Yang Sempurna ( Lamda Sihaltorin dan Tiamektosan ), Menjadikan Alika 247 ZC memiliki Kekuatan Ganda Yang Berdaya Kerja Luas Dalam Melindungi Tanaman Dari Serangan Berbagai Jenis Hama Kutu Maupun Ulat Secara Tuntas Dalam Waktu Singkat.
Insektisida Alika 247 ZC Bekerja Secara Sistemik Dan Kontak Yang Tidak Mudah Larut Dalam Air Hujan, Sehingga Memberikan Perlindungan Menyeluruh Dengan Efektif Dan Ekonomis.
Dengan kata lain insektisida Alika 247ZC ini juga memiliki fungsi perekat yang cukup kuat meski setelah penggunaan racun ini turun hujan.
Fungsi Alika 247 ZC Pada Tanaman Untuk Mengendalikan Hama Kutu-kutuan Dan Ulat-ulatan Pada Tanaman Padi, Cabai, Jeruk, Kakao, Kedelai, Kentang, Kubis, Manga Dan Tomat.
3. Regent 50 SC
Regent 50 SC adalah Insektisida yang berbentuk pekatan suspensi berwarna putih bersifat sistemik racun kontak, dan lambung, yamg berfungsi untuk mengendalikan hama utama tanaman padi seperti wereng dan walang sangit.
Selain itu juga Regent 50 SC dibekali dengan ZPT yang mampu mperkokoh batang, menghijaukan daun, dan membuat pertumbuhan akar lebih banyak.
4. Plenum 50WG
Karena Plenum 50WG bersifat racun systemic maka seranggga seperti wereng, aphid dan kutu-kutuan tidak akan langsung mati, karena efek dari senyawa Prymetrozine.
Seranga-serangga tersebut akan mengalami keracunan sehingga serengga tersebut berhenti makan dan dalam kurun waktu 1 hari atau paling lambat 4 hari serangga tersebut akan mati kelaparan.
Berdasarkan penelitian para ahli serangga, selain menimbulkan efek berhenti makan, kandungan pymetrozine pada Plenum 50WG juga dapat mengakibatkan gangguan pada reseptor saraf penerimaan dari serangga.
Serangga yang telah terkena senyawa pymetrozine akan menimbulkan beberapa efek gejala khusus seperti kelumpuhan pada kaki sehingga pergerakan serangga menjadi tidak beraturan, trauma yang berakibat kematian pada serangga.
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Plenum Baca Disini
5. Pexalon 106 SC
Bahan aktif Insektisida PexalonTM yaitu triflumezopyrim yang bekerja sebagai racun saraf. triflumezopyrim bekerja dengan menghalangi rangsangan pada simpul saraf wereng, seperti bernapas, makan, dan lain sebagainya.
Efeknya, wereng akan mengalami kelumpuhan dan tidak bisa makan dan akhirnya akan mati. Bahan aktif triflumezopyrim bekerja sangat cepat dalam hitungan satu sampai dua jam mampu membuat wereng berhenti makan.
Lebih jauh lagi selain ampuh membasmi WBC Insektisida PexalonTM juga sangat efektif membunuh wereng hijau, wereng punggung putih, dan wereng kecil.
Siklus hidup dari ketiga serangga bernama Nilaparvata lugens ini berlangsung selama 23-32 hari, dimulai dari serangga, instar, nimfa, serangga dewasa tanpa sayap, dan serangga dewasa bersayap.
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Pexalon Baca Disini
Efeknya, wereng akan mengalami kelumpuhan dan tidak bisa makan dan akhirnya akan mati. Bahan aktif triflumezopyrim bekerja sangat cepat dalam hitungan satu sampai dua jam mampu membuat wereng berhenti makan.
Lebih jauh lagi selain ampuh membasmi WBC Insektisida PexalonTM juga sangat efektif membunuh wereng hijau, wereng punggung putih, dan wereng kecil.
Siklus hidup dari ketiga serangga bernama Nilaparvata lugens ini berlangsung selama 23-32 hari, dimulai dari serangga, instar, nimfa, serangga dewasa tanpa sayap, dan serangga dewasa bersayap.
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Pexalon Baca Disini
6. Furadan 3 GR
Insektisida Furadan 3GR menjadi salah satu insektisida yang tak pernah lekang di makan waktu, para pengguna Insektisida Furadan 3GR sepertinya tidak mau beralih menggunakan insektisida berbahan aktif Karbofuran yang lain.
Bertahannya insektisida berbentuk Granule (GR) dari gempuran insektisida sejenis tidak lepas dari keampuhan insektisida Furadan 3GR dalam memberantas hama, terutama hama penggerek batang padi.
Kegunaan racun Furadan memang sudah tidak perlu diragukan lagi, racun dari insektisida ini sangat di percaya oleh para petani untuk membunuh penggerek batang padi yang menjadi musuh utama tanaman padi.
Selain sebagai pembunuh penggerek batang padi, racun Furadan 3GR juga sangat ampuh untuk membunuh Nematoda seperti cacing, Molusca seperti Keong, dan Orong - orong.
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Furadan Baca Disini
Kegunaan racun Furadan memang sudah tidak perlu diragukan lagi, racun dari insektisida ini sangat di percaya oleh para petani untuk membunuh penggerek batang padi yang menjadi musuh utama tanaman padi.
Selain sebagai pembunuh penggerek batang padi, racun Furadan 3GR juga sangat ampuh untuk membunuh Nematoda seperti cacing, Molusca seperti Keong, dan Orong - orong.
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Furadan Baca Disini
7. Prevathon 50 SC
Insektisida Prevathon 50SC adalah insektisida berbahan aktif Kloranrtaniprol yang bisa di gunakan sebagai obat pengendali sundep dan beluk (Penggerek Batang) pada tanaman padi.
Insektisida Prevathon 50SC merupakan produk yang dikeluarkan oleh PT. Dupont Agriculture Products Indonesia yang bersifat racun kontak dan lambung yang efektik mengendalikan berbagai macam jenis hama.
Bukan hanya penggerek batang padi saja yang menjadi sasaran insektisida Prevathon, hama seperti Wereng, Walang sangit, Ulat grayak, Orong-orong dan juga ulat perusak daun padi. Bisa dikendalikan oleh insektisida ini.
Racun sundep dengan bentuk cairan kental berwarna putih susu ini dapat di emulisikan kedalam air, sehingga mempermudah dalam cara menggunakan insektisida Prevathon.
Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Prevathon Baca Disini
Perlu di Perhatikan!Untuk Selengkapnya mengenai insektisida Prevathon Baca Disini
Dalam menggunakan Insektisida sisitemik dan kontak yang perlu diperhatikan adalah ukuran dosis pakainya, karena dengan menggunakan insektisida tidak sesuai anjuran pakai (kurang) maka hasilnya akan sia - sia.
Untuk itu penyemprotan insektisida sistemik maupun kontak haruslah sesuai anjuran yang ditetapkan oleh tiap - tiap produsen pestisida. Biasanya dosis pemakaian tertera pada bagian belakang label kemasan.
Demikianlah Daftar Insektisida Sistemik Untuk Tanaman Padi, Semoga bermanfaat.