Spesifikasi Padi Inpari 43 Agritan GSR
Pada tahun 2017 Kementerian Pertanian telah melepas Varietas Unggul Baru temuan Badan Litbang Pertanian, yaitu varietas padi Inpari 43 Agritan Green Super Rice (GSR). Sejak di lepas BBPADI, varietas Inpari 43 agritan GSR banyak di kembangkan di berbagai daerah.
Namun Provinsi Bali menjadi salah satu lokasi pengembangan yang tersukses. karena setelah diluncurkan BPTP Balitbangtan Bali mulai bergerak memperkenalkannya kepada petani. Alhasil, banyak petani yang tertarik untuk menanam padi Inpari 43 Agritan GSR ini.
Terlihat pada tahun 2017 saja perkembangan padi Inpari 43 sudah banyak di tanam di empat kabupaten yaitu, Kabupaten Badung, Gianyar, Karangasem dan Jembrana.
DI bawah ini adalah Spesifiksi padi Inpari 43 Agritan GSR
Diketahui produktivitas padi yang diperoleh sebesar 8.5 ton/ha, Gabah Kering Panen (GKP). Panen dilakukan petani dengan kelompok panen (Sekehe Manyi), didampingi LO BPTP Balitbangtan Bali. Dilaporkan juga petani setempat memperoleh harga jual gabah sebesar Rp. 5.100 per kilogramnya.
Gusti Sutarpa petani Subak Tibubeleng mengaku suka menanam Inpari 43 Agritan GSR, karena umurnya genjah, produktivitasnya tinggi, dan tahan hama penyakit. Disampaikan juga bahwa “Padi ini tidak di sukai burung, sehingga mereka tidak repot mengusir burung,” jelasnya.
Menurut Gusti Sutarpa mereka memperoleh benih dari hasil penangkaran benih kegiatan Kedaulatan Desa Mandiri Benih BPTP Balitbangtan Bali yang berlokasi di Subak Jagaraga, Desa Penyaringan, Tahun 2017 pada Musim Tanam 1 ( MT 1).
Namun Provinsi Bali menjadi salah satu lokasi pengembangan yang tersukses. karena setelah diluncurkan BPTP Balitbangtan Bali mulai bergerak memperkenalkannya kepada petani. Alhasil, banyak petani yang tertarik untuk menanam padi Inpari 43 Agritan GSR ini.
Terlihat pada tahun 2017 saja perkembangan padi Inpari 43 sudah banyak di tanam di empat kabupaten yaitu, Kabupaten Badung, Gianyar, Karangasem dan Jembrana.
DI bawah ini adalah Spesifiksi padi Inpari 43 Agritan GSR
Tahun Dilepas :2016
SK Menteri Pertanian : 369/Kpts/TP.010/6/2016
Asal Seleksi : WuFengZhan/IRBB5/WuFengZhan
Golongan : Cere
Umur Tanaman : ± 111 hari
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman : ± 88 cm
Daun Bendera : Tegak
Bentuk Gabah : Ramping
Warna Gabah : Kuning Jerami
Kerontokan : Mudah
Kerebahan :Tahan
Tekstur Nasi : Pulen
Kadar Amilosa : 18,99%
Berat 1000 Butir : ± 23,74 gram
Rata Rata Hasi : l6,96 ton/ha
Potensi Hasil : 9,02 ton/ha
Ketahanan terhadap Hama : Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2, dan 3
Ketahanan terhadap Penyakit : Pada fase generatif tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III
Agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe IV dan VIII
Tahan terhadap blas daun ras 073 dan 0133, Agak tahan ras 033 dan rentan ras 173
Anjuran Tanam : Pada lahan sawah subur dan kurang subur dengan ketinggian 0-600 m di atas permukaan laut, termasuk sawah daerah endemik hawar daun bakteri, dan blas
SK Menteri Pertanian : 369/Kpts/TP.010/6/2016
Asal Seleksi : WuFengZhan/IRBB5/WuFengZhan
Golongan : Cere
Umur Tanaman : ± 111 hari
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman : ± 88 cm
Daun Bendera : Tegak
Bentuk Gabah : Ramping
Warna Gabah : Kuning Jerami
Kerontokan : Mudah
Kerebahan :Tahan
Tekstur Nasi : Pulen
Kadar Amilosa : 18,99%
Berat 1000 Butir : ± 23,74 gram
Rata Rata Hasi : l6,96 ton/ha
Potensi Hasil : 9,02 ton/ha
Ketahanan terhadap Hama : Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2, dan 3
Ketahanan terhadap Penyakit : Pada fase generatif tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III
Agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe IV dan VIII
Tahan terhadap blas daun ras 073 dan 0133, Agak tahan ras 033 dan rentan ras 173
Anjuran Tanam : Pada lahan sawah subur dan kurang subur dengan ketinggian 0-600 m di atas permukaan laut, termasuk sawah daerah endemik hawar daun bakteri, dan blas
Diketahui produktivitas padi yang diperoleh sebesar 8.5 ton/ha, Gabah Kering Panen (GKP). Panen dilakukan petani dengan kelompok panen (Sekehe Manyi), didampingi LO BPTP Balitbangtan Bali. Dilaporkan juga petani setempat memperoleh harga jual gabah sebesar Rp. 5.100 per kilogramnya.
Gusti Sutarpa petani Subak Tibubeleng mengaku suka menanam Inpari 43 Agritan GSR, karena umurnya genjah, produktivitasnya tinggi, dan tahan hama penyakit. Disampaikan juga bahwa “Padi ini tidak di sukai burung, sehingga mereka tidak repot mengusir burung,” jelasnya.
Menurut Gusti Sutarpa mereka memperoleh benih dari hasil penangkaran benih kegiatan Kedaulatan Desa Mandiri Benih BPTP Balitbangtan Bali yang berlokasi di Subak Jagaraga, Desa Penyaringan, Tahun 2017 pada Musim Tanam 1 ( MT 1).
Post a Comment for "Spesifikasi Padi Inpari 43 Agritan GSR"