Pengertian dan Perbedaan Antara Insektisida Sistemik dan Kontak
Insektisida Sistemik dan Kontak |
Pada
setiap kemasan insektisida pasti kita akan menemui keterangan tentang
sipat atau cara kerja pestisida tersebut, ada yang bekerja secara
sistemik, kontak, lambung, ataupun pernapasan.
Perlu
di ketahui, sipat pada setiap insektisida adalah keterangan bagaimana
pestisida tersebut bekerja dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Dari sifat-sifat insektisida tersebut, masing - masing memiliki cara kerja
yang berbeda, dan mempunyai kelebihan, juga ke utamaan berbeda beda
pula dalam mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Berikut ini perbedaan antara insektisida sistemik dengan insektisida kontak.
Berikut ini perbedaan antara insektisida sistemik dengan insektisida kontak.
Insektisida Kontak
Insektisida kontak adalah jenis racun yang bekerja efektif apabila insektisida ini langsung mengenai organisme perusak tanaman (OPT).
Keunggulan insektisida yang bersipat racun kontak adalah daya rusak yang kuat terhadap tubuh OPT ketika insektisida ini mengenai OPT sasarannya, sehingga penggunaan pestisida bersipat racun kontak sangat efektif mengendalikan organisme pengganggu tanaman secara instan.
Sedangkan kelemahan insektisida bersipat racun kontak adalah ketidak mampuannya dalam mengendalikan OPT 100%, artinya hanya OPT yang terkena insektisida ini yang akan terinpeksi, tetapi OPT yang tidak terdampak secara langsung akan hidup normal seperti biasa.
Keunggulan insektisida yang bersipat racun kontak adalah daya rusak yang kuat terhadap tubuh OPT ketika insektisida ini mengenai OPT sasarannya, sehingga penggunaan pestisida bersipat racun kontak sangat efektif mengendalikan organisme pengganggu tanaman secara instan.
Sedangkan kelemahan insektisida bersipat racun kontak adalah ketidak mampuannya dalam mengendalikan OPT 100%, artinya hanya OPT yang terkena insektisida ini yang akan terinpeksi, tetapi OPT yang tidak terdampak secara langsung akan hidup normal seperti biasa.
Penggunaan insektisida yang bersipat racun kontak sangat di anjurkan untuk
mengendalikan hama walang sangit, wereng, ulet daun, lalat buah, dan
Kaper (ngengat).
Contoh Insektisida yang bersipat racun kontak adalah Trisula, Matarin, Arivo, Rizotin, dan lain-lain.
Contoh Insektisida yang bersipat racun kontak adalah Trisula, Matarin, Arivo, Rizotin, dan lain-lain.
Insektisida Sistemik
Insektisida Sistemik adalah jenis racun yang bekerja secara sistematik, artinya
racun ini jika di gunakan tidak langsung membunuh OPT meski insektisida
ini langsung mengenai hama sasaran.
Insektisida sistemik bekerja secara berkala, pertama bahan akatif yang terkandung pada insektisida sistemik akan masuk kedalam tubuh tumbuhan melalui akar, batang, dan daun tersebut, setelah racun masuk, racun akan menyebar keseluruh jaringan tumbuhan.
Sifat sistemik akan bekerja apabilahama berada pada radius skala jarak tertentu dari tumbuhan yang terserap insektisida ini, hama dan OPT yang ada pada radius atau skala tertentu akan langsung terkena dampak dari keganasan insektisida sistemik ini.
Racun sistemik pada insektisida ini sangat efektif mengendalikan penyakit tanaman ataupun hama yang bisa bersembunyi diatara sela-sela tanaman, seperti Ulat penggerek batang (sundep/beluk), wereng, nematoda dan lainnya.
Contoh pestisida yang bersipat racun sistemik adalah, Insektisida Furadan 3GR, Plenum 50WP, dan lain-lain.
Insektisida sistemik bekerja secara berkala, pertama bahan akatif yang terkandung pada insektisida sistemik akan masuk kedalam tubuh tumbuhan melalui akar, batang, dan daun tersebut, setelah racun masuk, racun akan menyebar keseluruh jaringan tumbuhan.
Sifat sistemik akan bekerja apabilahama berada pada radius skala jarak tertentu dari tumbuhan yang terserap insektisida ini, hama dan OPT yang ada pada radius atau skala tertentu akan langsung terkena dampak dari keganasan insektisida sistemik ini.
Racun sistemik pada insektisida ini sangat efektif mengendalikan penyakit tanaman ataupun hama yang bisa bersembunyi diatara sela-sela tanaman, seperti Ulat penggerek batang (sundep/beluk), wereng, nematoda dan lainnya.
Contoh pestisida yang bersipat racun sistemik adalah, Insektisida Furadan 3GR, Plenum 50WP, dan lain-lain.
This was a lovely blog posst
ReplyDelete