Keistimewaan dan Fungsi Fungisida AMISTARTOP 325 SC Bagi Tanaman
AMISTARTOP 325 SC adalah fungisida dengan dua buah bahan aktif azoksistrobin 200 g/l dan difenokonazol 125 g/l, berbentuk pekatan cair berwarna kuning muda yang dapat di suspensikan, dan memiliki kandungan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) didalamnya. Fungisida ini bekerja secara sistemik sebagai obat pengendali jamur/cendawan pada tanaman palawija, hortikultura, maupun tanaman hias seperti; Cabe, Terung, Padi, Tomat, Jagung, Kentang, Bawang merah, Mangga, Tembakau, Karet, Semangka, Kacang Tanah dan lainnya.
Fungisida ini diproduksi oleh PT. Syngenta Indonesia, yang sudah terpercaya dan cukup handal dalam memproduksi jenis pestisida berkualitas seperti; SCORE 250EC, VIRTAKO 300SC, GRAMOXON 276SL, PEGASUS 500 SC, CURACRON 500EC, ANVIL 50 SC, AGRIMEC 18 EC, ALIKA 247ZC, RIDOMIL GOLD MZ 4/64 WG dan banyak lagi lainnya.
Dua bahan aktif yang terkandung pada Amistartop 325 SC berasal dari golongan triazol dan metoksi-akrilat, dua golongan ini di percaya berfungsi sebagai racun pengendali jamur yang efektif dan efisien, sehingga menjadikan fungisida ini favorit bagi para pembudidaya tanaman.
Selain bahan aktifnya ia juga di bekali dengan ZPT di dalamnya, kandungan zpt yang ada pada fungisida buatan Syngenta ini berguna sebagai penambah hormon yang mampu membuat tanaman tumbuh sempurna dan kuat melawan penyakit. Ada beberapa keistimewaan / keunggulan lain, berikut keunggulan fungisida Amistar top 325.
A. Keunggulan
1. Dua Kandungan Bahan Aktif
- Difenokonazol merupakan bahan aktif fungisida dari golongan triazol yang bekerja dengan cara mengganggu sterol biosintesis pada membran.
- Azoksistrobin adalah bahan aktif fungisida dari golongan Metoksi-akrilat dan bekerja dengan cara mengganggu proses respirasi.
Dua bahan aktif ini sangat baik dalam mengendalikan berbagai jenis jamur / cendawan seperti; Rhizoctonia solani, Helminthosporium turcicum, Peronospora destructor, Alternaria porri, Helminthosporium sigmoidum dan lain sebagainya.
2. Bekerja Sistemik
Memang banyak merk fungisida lain yang bekerja secara sistemik, namun keistimewaan Amistartop 325SC mampu mengendalikan jamur melalui jaringan dalam tumbuhan secara cepat dengan efektif dan efisien.
3. Mudah Larut
Dengan formulasi Suspension Concentrate (SC) menjadikan ia mudah larut kedalam air tanpa perlu diaduk lama, karena sudah menggunakan solvent yang berbasis air (suspensi), jadi jika di campur dengan air tidak menggumpal.
4. Berspectrum Luas
Berspectrum luas artinya bekerja terhadap lebih banyak jamur, dengan demikian dapat mengendalikan berbagai jenis jamur / cendawan sekaligus dalam satu kali aplikasi/penggunaan. Sehingga lebih praktis dan ekonomis.
5. Dosis Rendah
Dengan rata-rata dosis sekitar 0,5 sampai 5 ml per liter air, menjadikan dosis Amistar Top rendah di bandingkan dengan merk lainnya, dan dengan dosis yang rendah ini membuat keuntungan lebih karena mampu mangikis biaya pembelian pestisida.
6. Mengandung ZPT
ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) adalah Zat yang dihasilkan secara sintetis (buatan) dengan cara rekayasa kimiawi atas campur tangan manusia, meski ada banyak juga ZPT yang terbuat dari bahan-bahan alami. Fungsi ZPT sangat penting bagi tumbuhan, karena mampu merangsang pertumbuhan hormon.
7. Tahan Hujan
Fungisida tidak mudah luntur terkena hujan setelah 1 jam aplikasi, karena kandunganya langsung bekerja kedalam jaringan sel tanaman sesaat setelah di aplikasikan.
B. Fungsi Fungisida Amistartop 325SC
Menjadi salah satu produk pestisida unggulan dari PT. Syngenta Indonesia membuat pihak produsen tidak main main dalam mengeluarkan prodaknya ini, karena jika fungsinya buruk (kurang efektif dalam mengendalikan hama penyakit) bisa menurukan pamor perusahaan atau malah mungkin bisa menurunkan provit atau pendapatan dari bisnis pestisida ini.
Dalam mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan jamur, fungisida Amistartop memang T.O.P B.G.T, sedikitnya ada 25 jenis penyakit yang mampu dikendalikan seperti; busuk batang, bercak coklat, blas, hawar daun pada tanaman padi, Antraknosa pada cabai, Bercak daun coklat pada jagung, dan masih banyak lagi. Berikut fungsi fungisida Amistartop 325Sc bagi tanaman.
1. Padi
Padi menjadi tanaman yang paling banyak di budidayakan oleh masyrakat Indonesia, oleh karenanya, penggunaan pestisida alami ataupun kimia semakin hari semakin banyak di gunakan oleh para pembudidaya tanaman padi.
Namun semakin banyaknya merk pestisida yang beredar di pasaran tidak semuanya mendapat tempat di hati para petani, berbeda dengan Amistar Top yang memang sudah terbukti dan teruji kehebatanya dalam mengendalikan berbagai jenis penyakit pada tanaman padi. Berikut fungsi Amistartop untuk padi;
- Mengendalikan Busuk batang yang di sebabkan jamur Helminthosporium sp.
- Mengendalikan Bercak coklat sempit yang di sebabkan jamur Cercospora jansaena
- Mengendalikan Penyakit blas yang di sebabkan jamur Pricularia oryzae
- Mengendalikan Hawar pelepah yang di sebabkan cendawan Rhizoktonia solani
Dosis yang di gunakan adalah 0,35 ml/l dengan penyemprotan vulome tinggi, atau jika menggunakan sprayer ukuran 14 liter dosis yang di gunakan adalah 40 ml/tengki.
2. Bawang Merah
Bercak ungu dan antaraknosa adalah 2 penyakit yang paling sering menjangkit tanaman bawang merah, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan yang cukup parah yang jika tidak di tangani dengan serius bisa menyebabkan gagal panen.
Bahan aktif azoksistrobin dan difenokonazol yang ada pada fungisida ini mampu berfungsi mengatasi dua penyakit pada bawang merah ini. Dengan dosis 0.4 ml/l dengan penyemprotan volumu tinggi atau sekitar 40 ml/tengki jika menggunakan sprayer ukuran 16 liter air.
3. Tomat
Cukup dengan dosis 0.3 ml/l atau 35 ml/tengki, penyakit antraknosa, busuk daun dan bercak daun pada tanaman tomat sudah bisa di kendalikan dengan obat jamur ini. Aplikasikan setiap 15 hari sekali selama 1 bulan untuk mencegah hama ini kembali.
Amistartop juga bisa diandalkan saat tanaman tomat berada di musim hujan, Jika tanaman tomat cukup parah terkena jamur pada saat musim hujan sebaiknya di antispasi dengan fungisida untuk tomat yang baik di gunakan di musim hujan.
4. Cabai
Tanaman cabe adalah tanaman holtikultura yang sangat rentan terkena jamur, apalagi saat musim penghujan, oleh karenanya mencari fungisida yang cocok untuk cebe juga harus selektif. Karena Amistartop tidak mudah luntur terkena air hujan, jadi cocok di fungsikan sebagai obat pengendali antraknosa.
Selain antraknosa atau patek, busuk daun, bercak daun, dan busuk phytophthora juga bisa dikendalikan oleh fungisida ini dengan dosis sekitar 40 ml/tengki.
5. Semangka
Fungsi Amistartop 325SC untuk semangka adalah sebagai pengendali penyakit busuk daun, busuk batang, busuk buah, dan bercak daun, Gunakan dosis 35 - 40 ml/tengki untuk aplikasi penyemprotan volume tinggi.
6. Jeruk
Untuk tanaman jeruk fungisida ini bisa mengendalikan penyakit penyakit embun tepung (Oidium tingitanium), penyakit kulit diploida (Botryodoplodia thebromae), dan penyakit blendok (Phytophthora citrophthora). Dengan menggunakan dosis 35 - 40 ml/tengki untuk aplikasi penyemprotan volume tinggi.
7. Tanaman Lainnya
Gunakan dosis 35 - 40 ml/tengki untuk aplikasi penyemprotan volume tinggi pada jenis tanaman dibawah ini;
- Terung ; untuk mengendalikan antraknosa, bercak daun, busuk daun, busuk phytophthora (mati pucuk, busuk batang, busuk tangkai buah).
- Kacang-kacangan ; untuk mengendalikan penyakit karat daun, bercak daun
- Kentang ; untuk mengendalikan penyakit bercak kering (Alternaria solani), hawar daun (Phytophthora infestans)
- Jagung ; untuk mengendalikan bercak daun coklat (Helminthosporium sp.)
- Melon ; untuk mengendalikan busuk buah, busuk daun, bercak daun, busuk batang, embun bulu (Pseudoperonospora cubensis)
- Mentimun ; untuk mengendalikan busuk daun, busuk batang, busuk buah, bercak daun
- Bawang daun/bawang pre ; untuk mengendalikan bercak ungu/trotol, antraknosa
- Buah naga ; untuk mengendalikan antraknosa (Colletotrichum gloesporioides)
- Kacang tanah ; untuk mengendalikan penyakit karat (Puccinia arachidis), bercak daun (Cercospora aracidicola).
- Kakao ; untuk mengendalikan penyakit VSD (Vascular Steak Dieback), Oncobasidium theobrome, busuk buah (Phytophthora palmivora).
- Karet ; untuk mengendalikan penyakit bidang sadap (Ceratocystis fimbriata)
- Kedelai ; untuk mengendalikan penyakit karat (Phakopsora pachyrizi)
- Bunga krisan ; untuk mengendalikan penyakit karat (Puccinia chrisanthemea)
- Kopi ; untuk mengendalikan penyakit karat daun (Hemileia vastatrix)
- Kubis/kol ; untuk mengendalikan penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae)
- Mangga ; untuk mengendalikan antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), bercak daun (Stigmina mangiferae)
- Tembakau ; untuk mengendalikan penyakit patik (Cercospora nicotianae)
- Bibit kelapa sawit ; untuk mengendalikan bercak daun (Culvularia maculans, Pestalotiopsis palmarum)
- Padang rumput golf ; untuk mengendalikan penyakit bercak (Culvularia lunata).
Dalam bisnis budidaya tanaman, tanaman yang tumbuh subur dan sehat merupakan investasi yang berharga, oleh karena itu hama dan penyakit harus secepatnya di tuntaskan sejak pertama kali di temukan, semakin dini ditemukan maka semakin mudah untuk diatasi.
Kehadiran pestisida sebagai racun pengendali hama dan penyakit harus di gunakan secara bijak oleh pembudidaya tanaman, agar residu yang ditinggalkan oleh pestisida tidak berdampak buruk bagi lingkungan di kemudian hari, Gunakanlah pestisida sesuai dengan fungsinya.
Perlu diperhatikan! Jangan tergiur dengan pestisida yang harganya murah namun tidak memiliki efektivitas dalam menangani hama atau penyakit, karena akan berdapak buruk bagi lingkungan dengan residu yang di tinggalkan, atau juga membeli pestisida yang mahal harganya namun belum teruji khasiatnya, karena itu jermatlah dalam memilih prodak pestisida.
Demikianlah ulasan tentang Keistimewaan dan fungsi Fungisida Amistartop 325SC bagi tanaman, Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua, khususnya bagi anda yang sedang berbisnis budidaya tanaman. Terimakasih.
Post a Comment for "Keistimewaan dan Fungsi Fungisida AMISTARTOP 325 SC Bagi Tanaman"