5 Merk Insektisida Sistemik Terbaik Untuk Tanaman Padi
Dalam budidaya tanaman padi, Pestisida merupakan sahabat para petani karena berperan penting untuk menjaga tanaman dari berbagai gangguan hama dan penyakit, sedikitnya ada 7 jenis hama yang paling sering mengganggu yaitu; Tikus, Wereng, Ulat, Walang Sangit, Keong, Kepik, dan Burung. Untuk mengatasi hama tersebut biasanya petani menggunakan insektisida bersifat racun kontak untuk atasi walang sangit, keong, juga tikus. Sedangkan Insektisida yang bersifat sistemik di gunakan untuk mengatasi wereng, dan ulat penggerek batang.
Insektisida sistemik adalah jenis sifat insektisida yang berfungsi apabila hama sasaran memakan produk sambil mengeluarkan zat tertentu. Insektisida jenis ini sangat cocok digunakan untuk berbagai hama yang tipe serangannya adalah menghisap atau menusuk bagian tanaman seperti wereng dan ulat penggerek batang yang merupakan hama penting tanaman padi..
Nah.. dalam kesempatan kali ini kami akan mengulas 5 merk insektisida sistemik terbaik yang bisa anda gunakan dalam mengatasi hama wereng dan ulat penggerek batang.
1. PEXALON 106 SC
Pexalon 106 SC adalah insektisida bersifat racun sistemik berbentuk pekatan suspeni berbahan aktif triflumezopyrim. Bahan aktif triflumezopyrim bekerja sebagai racun saraf dengan menghalangi rangsangan pada simpul saraf wereng, seperti bernapas, makan, dan lain sebagainya. Efeknya, wereng akan mengalami kelumpuhan dan tidak bisa makan dan akhirnya akan mati.
Bahan aktif triflumezopyrim bekerja sangat cepat dalam hitungan satu sampai dua jam mampu membuat wereng berhenti makan. Lebih jauh lagi selain ampuh membasmi WBC Pexalon 106 SC juga sangat efektif membunuh wereng hijau, wereng punggung putih, dan wereng kecil.
Siklus hidup dari ketiga serangga bernama latin Nilaparvata lugens ini berlangsung selama 23-32 hari, dimulai dari serangga, instar, nimfa, serangga dewasa tanpa sayap, dan serangga d ewasa bersayap.Seperti yang di ketahui bahwa Wereng bersayap inilah yang menjadi vector virus kerdil rumput dan virus kerdil hampa (klowor).
Satu jam saja wereng bersayap yang membawa virus menempel di tanaman padi dan makan di tanaman tersebut, maka tanaman tersebut sudah dipastikan terjangkit virus kerdil.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari Pexalon, sangat dianjurkan untuk mengaplikasikan insektisida ini sejak fase vegetatif. Apalagi di daerah yang endemik virus kerdil seperti Subang dan Pagaden, Pengaplikasianya harus dari awal yaitu ketika terlihat pertama wereng bersayap atau kira-kira umur 10-20 hari setelah tanam.
Sedangkan untuk daerah yang tidak menjadi endemic virus kerdil, Pengaplikasian ketika populasi wereng ada 5-10 ekor per rumpun. Dosis pemakaiannya 240 ml/hektar dengan volume air 300 liter/hektar atau 20 tangki.
2. FURADAN 3 GR
Furadan 3GR merupakan insektisida plus nematisida bersifat sistemik yang berbentuk butiran (granul) berwarna biru keunguan. Furadan 3GR dapat difungsikan untuk mengendalikan segala jenis hama pada tanaman pangan, tanaman perkebunan maupun hortikultura.
Furadan 3GR dengan bahan aktif karbofuran yang mempunyai spektrum cukup luas, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan berbagai jenis hama termasuk jenis hama yang ada di dalam tanah.
Tanaman dan Hama Sasaran :
- Cabai : Bekicot/siput, nematoda/puru akar, orong-orong,
- Padi : Ulat grayak, larva kaper, uret, penggerek batang
- Tomat : Orong-orong, nematoda/puru akar, ulat, bekicot/siput, kutu kuya/oeteng-oteng
- Semangka : Penggerek daun, bekicot, kutu kuya/oeteng-oteng, orong-orong
- Kubis : Perusak daun (Plutella xylostella dan Crocidolomia binotalis), ulat grayak
- Kacang hijau : Ulat grayak, perusak daun, orong-orong, oteng-oteng
- Timun : Bekicot, ulat, oteng-oteng
- Tembakau : Ulat grayak (Spodoptera litura) dan Penggerek pucuk (Heliothis sp.)
- Tebu : Penggerek batang
Dosis pemakaian Furadan 3GR:
Dosis aplikasi Furadan 3 GR untuk wereng adalah sekitar 5 – 10 gr/m2, tapi untuk ulat penggerek batang dibutuhkan dosis sampai 100 gr/tanaman.
3. PLENUM 50 WG
PLENUM 50WG Berbahan aktif : pimetrozin 50% Insektisida sistemik yang bersifat menghambat aktivitas makan serangga, berbentuk butiran berwarna kecoklat coklatan yang dapat didispersikan dalam air.
4. VIRTAKO 300 SC
Virtako 300SC adalah insektisida yang memiliki 2 bahan aktif sekaligus yaitu; Klorantraniliprol dan Tiametoksam. Virtako 300 SC merupakan insektisida yang bekerja secara kontak dan sistemik. Virtako 300 SC merupakan produk Insektisida unggulan yang di produksi oleh PT. Sygenta Indonesia.
Kedua bahan aktif yang terkandung pada Virtako 300 SC, sangat efektif dalam membasmi hama utama tanaman, sehingga banyak petani yang mempercayai insektisida ini dalam urusan brantas - memberantas hama.
Fungsi yang di miliki insektisida ini sebagai obat penegndali hama sudah banyak di buktikan oleh para petani hampir di seluruh Indonesia, mulai dari petani padi, cabai, dan bawang merah.
5. REGENT 0.3 GR
Keunggulan insektisida Regent 0,3 GR dalam mengendalikan hama sangatlah dapat diandalkan, meski hanya memiliki satu bahan aktif, namun terdapat 3 cara kerja sekaligus yang sangat berguna.
Sifat Sistemik yang terkandung pada Regent 0,3 GR dapat ber fungsi sebagai pencegah hama datang ketanaman, Sedangkan racun kontak dan lambung berfungsi membasmi hama pada saat insektisida ini di aplikasikan. Jadi pengendalian hama atau organisme pengganggu tanaman bisa di tangani hanya dengan satu merk obat saja,
Selain memiliki tiga cara kerja, insektisida Regent putih ini juga memiliki kandungan ZPT yang dapat berfungsi membantu tanaman menjadi tumbuh lebih cepat dan sehat. Kandungan ZPT pada Regent 50SC ini jarang di miliki oleh insektisida lainnya, sehingga membuat pestisida ini menjadi istimewa.
Fungsi insektisida regent 0.3 GR
- Merupakan Insektisida sistemik berdaya racun kontak dan lambung yang dapat mengendalikan penggerek batang padi (Tryporyza innotata) atau sundep/ beluk.
- Sangat Relatif aman terhadap musuh alami.
- Digunakan Cukup satu kali aplikasi dalam satu musim tanam.
- Mampu bertahan terhadap curah hujan.
- Serta Aman terhadap lingkungan (untuk mina padi, tidak membunuh cacing tanah).
PENUTUP
Dalam bisnis budidaya tanaman, tanaman yang tumbuh subur dan sehat merupakan investasi yang berharga, oleh karena itu hama dan penyakit harus secepatnya di tuntaskan sejak pertama kali di temukan, semakin dini ditemukan maka semakin mudah untuk diatasi.
Kehadiran pestisida sebagai racun pengendali hama dan penyakit harus di gunakan secara bijak oleh pembudidaya tanaman, agar residu yang ditinggalkan oleh pestisida tidak berdampak buruk bagi lingkungan di kemudian hari, Maka gunakanlah pestisida sesuai dengan fungsinya.
Perlu diperhatikan! Jangan tergiur dengan pestisida yang harganya murah namun tidak memiliki efektivitas dalam menangani hama atau penyakit, karena akan berdapak buruk bagi lingkungan dengan sisa residu yang di tinggalkan, atau juga membeli pestisida yang mahal harganya namun belum teruji khasiatnya, karena itu cermatlah dalam memilih prodak pestisida.
Demikianlah ulasan tentang 5 Merk Insektisida Sistemik Terbaik Untuk Tanaman Padi, Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua, khususnya bagi anda yang sedang berbisnis atau budidaya tanaman. Terimakasih.
Post a Comment for "5 Merk Insektisida Sistemik Terbaik Untuk Tanaman Padi"